Selasa, 22 Maret 2011

BETERNAK KELINCI

BETERNAK KELINCI

Kelinci dalam bahasa Jawa disebut Trewelu, sedang dalam bahasa Inggris disebut Rabbit, begitu populernya Kelinci sehingga sebuah majalah terkemuka Play Boy menggunakan gambar kelinci sebagai lambang dan logonya. Di banyak Negara maju, seperti Amerika, Jerman, Belanda Australia, Perancis, ternak kelinci diusahakan secara sungguh-sungguh dan teratur. Sudah saatnya untuk mengusahakan kelinci menjadi primadona peternakan di Indonesia, mengingat begitu banyak penyakit yang berbahaya bagi manusia  yang di bawa oleh hewan-hewan ternak lainnya seperti antrak ( di bawa oleh sapi ), flu burung ( ditularkan oleh ayam ) dll. Hingga saat ini belum ada peneliti yang mengatakan penyakit yang berbahaya yang disebabkan oleh kelinci.

Mengapa kelinci  sangat perlu untuk diternakkan ?, jawabannya adalah sebagai berikut :
1.      Mudah memeliharanya
2.      Tak memerlukan tempat yang luas
3.      Cepat berkembang-biak
4.      Dagingnya enak
5.      Bisa sebagai usaha sampingan

Jenis-jenis  kelinci dan ciri-cirinya
Kelinci Lokal              : warna putih, hitam, atau hitam putih, dengan berat 2 – 3 kg
Kelinci Belanda          : warna putih, hitam, coklat, abu-abu dengan berat 2 - 4 kg
Kelinci Belgia             : Kemerahan dengan berat 2 - 4 kg
Kelinci New Zealand  : warna putih, hitam dan merah dengan berat 4.5 – 6 kg
Kelinci California        : warna putih berat 4 – 5 kg
Kelinci Amerika          : warna biru dan putih berat 4 – 5.5 kg
Kelinci Vlaams            : warna putih berat 6 – 7 kg
Dan lain-lain

Memilih bibit
Bibit merupakan faktor yang amat penting dalam proses pemeliharaan ternak apapun. Untuk itu pilihlah bibit yang baik, pertimbangkanlah kesehatannya, umurnya,kemampuan berproduksi, dan jenisnya.
Ini sebagian dari ciri-ciri kelinci yang sehat
1.      Bentuk tubuhnya bulat panjang dan tidak cacat, kaki belakang rapat
2.      Mata jernih dan terang
3.      Bulu halus dan rata
4.      Hidung kering dan tidak ingusan
5.      Dadanya lebar dan bulat
6.      Lincah dan suka berlari
Bila anda menghendaki kelinci yg segera beranak maka umur 4 – 5 bulan untuk jenis local sudah bisa dikembangbiakkan, sedang jenis import umur 6 – 10 bulan baru bisa dibiakkan.
Jangan memelihara kelinci yang telah berumur 2.5 tahun keatas karena sudah tidak produktif lagi.

Umur Kelinci dikawinkan
Umur kelinci mulai dikawinkan bila sudah birahi. Kira-kira berumur 4 – 5 bulan untuk kelinci local, dan 8 – 10 bulan untuk kelinci import. Bila kelinci telat dikawinkan ada kemungkin kelinci akan mandul. Untuk 10 ekor kelinci betina cukup dengan 1 ekor kelinci jantan. Masa mengandung kelinci sekitar 31 hari, mengasuh anak dan menyusui sekitar 56 hari. Dalam 1 tahun kelinci bisa  beranak sampai 4 kali.


TEKNIS BUDIDAYA
Yang perlu diperhatikan dalam usaha ternak kelinci adalah persiapan lokasi yang sesuai, pembuatan kandang, penyediaan bibit dan penyediaan pakan.
Penyiapan Sarana dan Perlengkapan
Fungsi kandang sebagai tempat berkembangbiak dengan suhu
 ideal 21° C, sirkulasi udara lancar, lama pencahayaan  ideal 12 jam dan melindungi ternak dari predator. Menurut kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk. Untuk induk/kelinci dewasa atau induk dan anak-anaknya, kandang jantan, khusus untuk pejantan dengan ukuran lebih besar dan Kandang anak lepas sapih. Untuk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara jantan dan betina. Kandang berukuran 200x70x70 cm tinggi alas 50 cm cukup untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) ukuran 50x30x45 cm.
Menurut bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi:
                     Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalam ruangan dan cocok    
                     untuk kelinci muda. 
                     Kandang sistem ranch ; dilengkapi dengan halaman pengumbaran. 
                     Kandang battery; mirip sangkar berderet dimana satu sangkar untuk satu ekor dengan 
                     konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat), Pyramidal Battery (susun 
                     piramid). 
            Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang tahan pecah dan 
            mudah dibersihkan.
Pembibitan
Untuk syarat ternak tergantung dari tujuan utama pemeliharaan kelinci tersebut. Untuk tujuan jenis bulu maka jenis Angora, American Chinchilla dan Rex merupakan ternak yang cocok. Sedang untuk tujuan daging maka jenis Belgian, Californian, Flemish Giant, Havana, Himalayan dan New Zealand merupakan ternak yang cocok dipelihara.
Pemilihan bibit dan calon induk
Bila peternakan bertujuan untuk daging, dipilih jenis kelinci yang berbobot badan dan tinggi dengan perdagingan yang baik, sedangkan untuk tujuan bulu jelas memilih bibit-bibit yang punya potensi genetik pertumbuhan bulu yang baik. Secara spesifik untuk keduanya harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif bergerak.
Perawatan Bibit dan calon induk
Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu perawatan utama yang perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup, pengaturan dan sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari gangguan luar.
Sistem Pemuliabiakan
Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat yang spesifik maka pembiakan dibedakan dalam 3 kategori yaitu:
      1. In Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat spesifik misalnya bulu, proporsi daging.
      2. Cross Breeding (silang luar), untuk mendapatkan keturunan lebih baik/menambah sifat-sifat unggul.
      3. Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapat bangsa/jenis baru yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan
        perpaduan 2 keunggulan bibit.
Reproduksi dan Perkawinan
Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5 bulan (betina dan jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu dan mortalitas anak tinggi. Bila pejantan pertama kali mengawini, sebaiknya kawinkan dengan betina yang sudah pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore
hari di kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan, setelah itu pejantan dipisahkan.
Proses Kelahiran
Setelah perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari. Kebuntingan pada kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina 12-14 hari setelah perkawinan, bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi kebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang beranak untuk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari dengan kondisi anak lemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor.
Pemeliharaan
Sanitasi dan Tindakan Preventif
Tempat pemeliharaan diusahakan selalu kering agar tidak jadi sarang penyakit. Tempat yang lembab dan basah menyebabkan kelinci mudah pilek dan terserang penyakit kulit.
Pengontrolan Penyakit
Kelinci yang terserang penyakit umumnya punya gejala lesu, nafsu makan turun, suhu badan naik dan mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini segera dikarantinakan dan benda pencemar juga segera disingkirkan untuk mencegah wabah penyakit.
Perawatan Ternak
Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu. Anak sapihan ditempatkan kandang tersendiri dengan isi 2-3 ekor/kandang dan disediakan pakan yang cukup dan berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu untuk mencegah dewasa yang terlalu dini. Pengebirian dapat dilakukan saat menjelang dewasa. Umumnya dilakukan pada kelinci jantan dengan membuang testisnya.
Pemberian Pakan
Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan meliputi rumput lapangan, rumput gajah, sayuran meliputi kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi dan daun kacang panjang, biji-bijian/pakan penguat meliputi jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak dan bungkil-bungkilan. Untuk memenuhi pakan ini perlu pakan tambahn berupa konsentrat yang dapat dibeli di toko pakan ternak. Pakan dan minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci diberi pakan dedak yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput sedikit/secukupnya dan pukul 18.00 rumput diberikan dalam jumlah yang lebih banyak. Pemberian air minum perlu disediakan di kandang untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.
Pemeliharaan Kandang
Lantai/alas kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelinci setiap hari harus dibersihkan untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari pagi harus masuk ke kandang untuk membunuh bibit penyakit. Dinding kandang dicat dengan kapur/ter. Kandang bekas kelinci sakit
dibersihkan dengan kreolin/lysol.
HAMA DAN PENYAKIT
Bisul
Penyebab: terjadinya pengumpulan darah kotor di bawah kulit.
Pengendalian: pembedahan dan pengeluaran darah kotor selanjutnya diberi Jodium.
Kudis
Penyebab: Darcoptes scabiei. Gejala: ditandai dengan koreng di tubuh.
Pengendalian: dengan antibiotik salep.
Eksim
Penyebab: kotoran yang menempel di kulit.
Pengendalian: menggunakan salep/bedak Salicyl.
Penyakit telinga
Penyebab: kutu.
Pengendalian: meneteskan minyak nabati.
Penyakit kulit kepala
Penyebab: jamur.
Gejala: timbul semacam sisik pada kepala.
Pengendalian: dengan bubuk belerang.
Penyakit mata
Penyebab: bakteri dan debu.
Gejala: mata basah dan berair terus.
Pengendalian: dengan salep mata.
Mastitis
Penyebab: susu yang keluar sedikit/tak dapat keluar.
Gejala: puting mengeras dan panas bila dipegang.
Pengendalian: dengan tidak menyapih anak terlalu mendadak.
Pilek
Penyebab: virus.
Gejala: hidung berair terus.
Pengendalian: penyemprotan antiseptik pada hidung.
Radang paru-paru
Penyebab: bakteri Pasteurella multocida.
Gejala: napas sesak, mata dan telinga kebiruan.
Pengendalian: diberi minum Sul-Q-nox.
Berak darah
Penyebab: protozoa Eimeira.
Gejala: nafsu makan hilang, tubuh kurus, perut membesar dan mencret darah.
Pengendalian: diberi minum sulfaquinxalin dosis 12 ml dalam 1 liter air.
Hama pada kelinci umumnya merupakan predator dari kelinci seperti anjing. Pada umumnya pencegahan dan pengendalianhama dan penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang, pemberian pakan yang sesuai dan memenuhi gizi dan penyingkiran sesegera mungkin ternak yang sakit.
PANEN
Hasil Utama
Hasil utama kelinci adalah daging dan bulu
Hasil Tambahan
Hasil tambahan berupa kotoran untuk pupuk
Penangkapan
Kemudian yang perlu diperhatikan cara memegang kelinci hendaknya yang benar agar kelinci tidak kesakitan.
Adalah dengan memegang bagian leher belakang dengan pelan, diangkat dengan pelan dan bokong kelinci ditahan dengan tangan. Jangan sekali-kali memegang telinga kelinci kerena akan membuatnya kesakitan

                                                                    http//kelinci.blogspot.com

                                                    https//pinrizal.wordpress.com/tag/kelinci

Tidak ada komentar: